Shinta, Meta, Me, Ntiw at Pulau Kelor |
Bahas tiga pulau ini keknya bukan hal yang aneh lagi yaaa... tapi semainstream apapun tempat wisata, aku si yakin masing-masing orang punya persepsi dan ceritanya sendiri.
Dan ini ceritaku...
Sebenernya, main2 di tiga pulau ini kalau gak salah bulan April 2017 lalu, cuma baru ada mood buat share aja nih hehe. Waktu itu, ikutan promo murah meriah di titik poin muara Kamal dengan harga Rp. 85 ribu saja!!! Harga semurah itu buat pengalaman mantai, masa iya dilewatkan begitu saja kan gengs? berangkatlah aku hari itu bareng temen kampus, Ntiw.
2 April 2017, Hari Minggu tepatnya. Sesuai itenerary, kita kumpul di Muara Kamal pukul 8.00 WIB dan tentunya posisi kosan di Jakarta pusat mengharuskan aku berangkat sangat pagi. Karna pemberangkatan ini sifatnya "open trip", ada grup WA nya juga yang isinya banyak yang janjian buat berangkat bareng menuju muara Kamalnya. Tapi, berangkat dengan Ojek Online rasanya lebih efektif dan efisien.
Dan buat yang pertama kali ke muara kamal, ternyata memang gak mudah buat sampai di muara kamal. Ojek Online ku pun sempat nyasar, karna aku salah titik waktu pesen gojeknya. hmmm
Honestly, aku pilih titik yang lebih pendek rutenya (harganya lebi murah), tapi ternyata, NYASAR!!! "maafkan aku mamang OJOL, :("
Akhirnya ngikutin titik satunya lagi, dibantu google Map, baru deh nyampe ke Pasar Muara Kamal. hhhe
Karna berangkat berkelompok, resiko menunggu pun harus dinikmati deh. Untungnya udah beli sarapan, jadi sambil nunggu yang lain, dan sambil tunggu antrian, bisa manfaatin waktu buat sarapan. hhi
Sampai akhirnya, kapal-kapal nelayan pun udah siap buat angkut, dan berangkat!!!
Nice Spot, Isn't it? :D |
Hapiness hari itu diawali dengan ketemu temen baru, tetiba lengket sama anak Tangerang, Meta & Shinta. :D
Setelah sekitar 30 menit berlayar dengan kapal nelayan, tibalah kami di pulau pertama. Pulau pertama yang kami kunjungi adalah pulau Kelor, pulau ini tempat nikahnya mbak Atiqah Hasiloan dan mas Rio Dewanto itu looh...
3 pulau ini memang merupakan pulau yang memiliki jejak-jejak sejarah. Di Pulau Kelor, infonya, Belanda meninggalkan jejak benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17.
Dilatari Benteng Martelo Peninggalan Belanda |
Selain menyisakan sisa-sisa benteng dan jejak-jejak sejarah para pejuang dan penjajah masa lalu, pulau ini juga punya view pasir putih yang cukup oke. Meskipun airnya gak sebening Tidung hehe
Pemandangan karang-karang di pinggir pantai pulau Kelor ini pun menarik, dan di pulau ini cukup banyak spot-spot fotonya. so' kalau kalian kesini, manfaatkan waktu sebaik mungkin yaay!!
Karna masih harus melanjutkan perjalanan, jam 11.30 kita harus kembali kumpul di dermaga pulau Kelor untuk lanjut perjalanan ke pulau Onrust.
Tiba di pulau Onrust, lapar pun melanda. Untungnya, memang di pulau Onrust ini sepertinya sudah didesign untuk jadi spot istirahat. Ada kantin, musola, dan pepohonan hijau, rindang mengelilingi kuburan-kuburan dan spot-spot peninggalan sejarah di pulau ini.
Karna bawa cemilan dari rumah, di pulau Onrust ini, aku cuma nyari banget Kelapa Muda. alhamdulillah nemu :D
Kelapa Muda ;) |
Setelah puas ngobrol-ngobrol, nyemil, sambil seruput kelapa muda. Kaki pun kembali kuayunkan, cari musola, jalan-jalan!! hhi
Jadi dari catatan Dinas Museum dan Sejarah Pemerintah DKI Jakarta, di pulau Onrust ini, pada tahun 1615 Belanda membangun dermaga untuk memperbaiki kapal-kapalnya yang rusak. Kemudian disini dibangun benteng-benteng, namun pada tahun 1800 -1810 benteng dan dermaga ini diserang tentara Inggris, hingga dibangun kembali. #menarique
Lanjut perjalanan ke pulau ke-3, Cipir Island!!
Ternyata, sampai di pulau ke tiga, kami sudah kelelahan. Saat itu, langsung cari spot cantik dan untungnya, memang ada jembatan cantik di ujung pulau Cipir ini.
Banyak yang berenang juga di pulau ini, tapi sore itu, aku lebih tertarik untuk duduk manis, gantungin kaki, menikmati angin dan gelombang airnya yang menyatu romantis. hhhi
Sampai akhirnya, tak terasa senja pun mulai menampakkan dirinya. Namun hari itu, keseruan tak ditutup dengan menyaksikan mentari terbenam. Karna gak hanya senja yang hadir, tapi juga mendung dan hujan yang deras. Lampion pun tak jadi diterbangkah, karna cuaca yang sangat gak mendukung. sad but true, akhirnya untuk bisa pulang lagi ke Muara Kamal, kita harus tunggu hujan reda, angin berhenti.
Perjalanan dengan perahu nelayan di malam hari diiringi hujan gerimis pun akhirnya mengantarkan kami ke Muara Kamal, alhamdulillah dengan selamat.
Alhamdulillah meskipun ditutup dengan suasana yang agak menyeramkan, ditutup dengan hadirnya hujan lebat angin kencang ketika malam menjelang di pulau kecil tanpa penginapan, perjalanan hari itu asyik uga. over all, menyenangkan!!! :'D
agak serem ya hahahanaik kapal pas ujan hahaha
ReplyDelete